KAJIAN KEORGANISASIAN  
 OLEH :YOCKI ASMORO.S.Pd.
Pengertian
Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki 
tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja 
bersama-sama dan merealisasikan tujuanya.
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil
 yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara 
sendiri-sendiri. (James L. Gibson, 1986).
Manajemen organisasi adalah strategi pengelolaan lembaga untuk mencapai tujuan
organisasi yang efektif dan efesien.
Perilaku berorganisasi meliputi 3 ranah utama komponen yaitu :
- Kognitif
- Afektif
- Psikomotor
Komponen Organisasi
Komponen penting organisasi meliputi :
•Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, 
Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa 
karakteristik antara lain :
- Tujuan Jangka panjang
- Tujuan Jangka menengah dan
- Tujuan Jangka pendek
•Struktur
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua 
komponen dalam rangka menciptakan system kerja yang efektif dan efesien.
•Sistem
Terbagi dalam komponen penyusun yang saling berikatan yaitu :
- Input
- Proses
- Output
- Feedback
Organisasi Profesi
Asosiasi profesi, mengingat kembali kalimat William Smith, sebenarnya 
tak lain dari bentuk formal pertemanan antara orang-orang seprofesi. 
Karena bentuknya yang formal, maka asosiasi profesi biasanya mempunyai 
aturan-aturan, kode etik, syarat keanggotaan, bahkan yang lebih serius 
lagi mempunyai dewan kehormatan atau dewan pertimbangan yang bertugas 
untuk menegakkan disiplin organisasi.
Apa keuntungan kita untuk bergabung dalam satu asosiasi profesi? 
Jelas bahwa keuntungannya besar, terutama kalau anda adalah seorang 
pemula. Manfaat yang paling minimal adalah bahwa anda secara formal 
diakui sebagai salah satu professional pada bidang tertentu. Walaupun 
baru masuk kuliah, tetapi anda telah bergabung dalam satu asosiasi 
profesi atau apapun yang lain, minimal secara formal anda akan diakui 
sebagai seorang jurnalis, seorang karateka, seorang pecinta alam, 
seorang pemain basket dll. Apalagi kalau untuk menjadi anggota asosiasi 
itu anda harus memenuhi sekian syarat, termasuk di antaranya ujian 
kecakapan profesi. Dengan demikian baik di antara teman-teman seprofesi 
maupun di hadapan masyarakat luas, anda akan diakui sebagai professional
 bidang tersebut.
Tetapi yang tak kalah penting sebenarnya justru di luar sisi formal 
keanggotaan itu sendiri. Yang lebih penting adalah bahwa anda masuk 
dalam kelompok professional bidang tertentu, yang mempunyai 
kebiasaan-kebiasaannya sendiri, cara berpikirnya sendiri, cara 
berpakaiannya sendiri, cara hidupnya sendiri dan lain-lain. Dengan 
bergaul intens dengan mereka, akan sangat mudah bagi anda untuk 
melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan tuntutan profesi anda. 
Ingat, profesi adalah hidup anda sendiri, dengan seluruh seginya, baik 
menyangkut syarat-syarat keahlian maupun syarat-syarat non keahlian yang
 oleh masyarakat (pasar) dianggap penting. Dengan segala maaf, profesi 
juga menyangkut bagaimana anda berbicara, bagaimana anda berjalan, 
bagaimana anda berpakaian, bagaimana anda berdandan, bahkan juga aroma 
parfum anda.
KONSEP DASAR MANAJEMEN 
Materi / Bahan Ajar
Fungsi-fungsi manajemen 
Sampai sekarang belum ada kesepakatan baik diantara para praktisi maupun
 para teoritisi mengenai  apa saja yang menjadi fungsi-fungsi atau 
tugas-tugas manajemen.  Untuk pembahasan kita, baiklah kita ambil konsep
 paling sederhana yang diajukan oleh George R. Terry yang meliputi 4 
buah fungsi manajemen, yaitu:
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Penggerakkan (Actuating)
- Pengawasan (Controlling)
 
Ad.1.  Perencanaan (Planning)
Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan 
serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.  
Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai 
penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas 
pertanyaan-pertanyaan berikut: apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang   bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal  harus dicapai.
Di  dalam bahasa Inggris perencanaan (
planning) dirumuskan sebagai tindakan  yang harus dilakukan dalam menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal  sebagai 
5 W + 1 H, yaitu:
a.  Tindakan 
apa yang harus dikerjakan           (
WHAT)
b.  Apakah 
sebabnya tindakan itu dikerjakan (
WHY)
c. 
Dimanakah tindakan itu akan dilakukan     (
WHERE)
d. 
Bilamana tindakan itu dikerjakan                (
WHEN)
e. 
Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (
WHO)
f. 
Bagaimana pelaksanaannya                           (
HOW)
Dari  serentetan pertanyaan tersebut di atas, dua masalah pokok adalah ‘
What’ yang mempersoalkan 
tujuan yang hendak dicapai dan ‘
How’ yaitu bagaimana 
metode atau 
cara
 untuk mencpai tujuan tersebut. Setelah kedua pertanyaan ini terjawab, 
maka barulah diteruskan dengan tindakan-tindakan yang lain.
1.1. Pedoman Perencanaan
Karena sebuah rencana dibuat untuk 
kemudian dilaksanakan, maka penyusunannya harus mengingat beberapa 
patokan atau pedoman utama, yakni:
- Kemampuan
- Kondisi  dan situasi
- Tanggung  jawab
- Kerjasama
 
1.1.1.  Kemampuan
Perencanaan  harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber 
yang tersedia, kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan 
yang dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat tanpa 
mengingat kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah 
jalan.
1.1.2.  Kondisi dan Situasi
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu
 juga menjadi pertimbangan. Termasuk dalam  hal ini adalah kondisi 
sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya beli 
masyarakat dan kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
1.1.3.  Tanggung Jawab
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan 
dipikul oleh masing-masing petugas, baik terhadap organisasi maupun 
terhadap masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan 
mengganggu kenyamanan masyarakat dan lingkungan.
1.1.4.  Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya 
terjadi kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduki 
bagian-bagian organisasi yang akan dijalankan.
1.2. Sifat Perencanaan
Kecuali beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam membuat 
perencanaan, maka sebuah rencana yang baik harus memiliki sifat-sifat:
Rasional,  artinya rencana dibuat berdasarkan pemikiran dan perhitungan yang masak, sesuai  dengan kemampuan yang ada.
Luwes,  atau 
fleksibel, artinya rencana dapat mudah menyesuaikan diri dengan  perubahan/perkembangan situasi dan kondisi yang mungkin terjadi.
Di samping itu rencana harus dibuat  secara terus-menerus dan 
berkesinambungan sesuai dengan perubahan dan perkembangan masa. Artinya 
pada setiap jangka waktu tertentu perlu dievaluasi dan diperbaiki.
1.3.  Macam-macam Perencanaan
Suatu  perencanaan dapat dilihat dari 4 sudut pandangan, yaitu:
- Tingkatan  manajemen
- Jangka  waktu
- Daerah  berlakunya
- Materi perencanaan
 
1.3.1.  Tingkatan Manajemen
Dari  sudut tingakatan manajemen, kita mengenal:
1.3.1.1. 
Perencanaan Kebijaksanaan Dasar (
policy Planning atau 
Administrative Planning), adalah perencanaan yang memuat  tentang garis besar kebijaksanaan (
policy) dari seluruh kegiatan  organisasi.  Perencanaan kebijaksanaan  dasar ini dibuat oleh pimpinan pada tingkatan 
top management atau  manajemen puncak.
1.3.1.2. 
Perencanaan Program (
Program Planning atau 
Managerial  Planning),
 adalah perencanaan untuk menterjemahkan kebijaksanaan dasar tersebut di
 atas ke dalam program-program untuk dilaksanakan. Perencanaan program 
disusun oleh pimpinan atau manajemen menengah.
1.3.1.3. 
Perencanaan Operasional (
Operational Planning),
 adalah perencanaan pada tingkat terakhir yang dibuat oleh pimpinan 
tingkat  rendah atau tingkat pertama untuk melaksanakan program kerja di
 lapangan.
1.3.2.  Jangka waktu
Dari  sudut masa berlakunya sebuah rencana, atau berdasarkan tahapannya, kita  mengenal:
1.3.2.1. 
Perencanaan jangka pendek,   yang biasanya berlaku dalam satu, dua,   tiga, empat, dan lima tahun.
1.3.2.2. 
Perencanaan jangka panjang, yang biasanya dibuat untuk  jangka waktu 10 tahun atau lebih.
1.3.2.3. 
Perencanaan tahunan, yang dibuat untuk satu tahun dan merupakan  program pelaksanaan dari pada perencanaan jangka pendek.
1.3.3.  Daerah berlakunya
Berdasarkan daerah berlakunya, kita mengenal perencanaan yang dibuat 
secara internasional (antar bangsa), nasional (di dalam sebuah negara), 
regional (antar wilayah), dan lokal (daerah). Di dalam tata pemerintahan
 di Indonesia, kita mengenal urutan sebagai berikut: nasional (pusat), 
propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan sebagainya.
1.3.4.  Materi Perencanaan
Berdasarkan materi perencanaan, kita mengenal bidang-bidang seperti: 
perencanaan keamanan dan ketertiban, pendidikan, industri, kebudayaan, 
perdagangan, keuangan, tata kota, dan sebagainya. Yang juga termasuk di 
dalam pembuatan rencana, tetapi adakalanya dipisahkan menjadi bab 
tersendiri adalah masalah-masalah penyusunan 
budget (biaya), standar, dan program atau acara kerja.
Sehingga secara lebih luas lagi sesungguhnya perencanaan dapat 
dirumuskan sebagai penetapan tujuan, kebijaksanaan dasar, prosedur, 
budget, standar, dan program dari suatu organisasi. Adapun kegiatannya 
meliputi: menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan
 tugas, menetapkan biaya dan pemasukan yang diharapkan serta rangkaian 
tindakan yang akan dilakukan di masa depan.
Ad.2.  Pengorganisasian (
Organizing)
1.
 Arti Organisasi
Organisasi  berasal dari bahasa Yunani 
Organon atau dalam  bahasa Latin 
organum
 yang artinya alat, bagian atau anggota badan. Dari berbagai macam 
batasan organisasi dapat disarikan adanya dua pengertian, yaitu pertama 
rumusan J.D. Mooney yang menyatakan organisasi sebagai 
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama,  dan kedua batasan C.I. Barnard yang menyebutkan organisasi sebagai 
sistem  dari usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan  demikian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam pengertian: sebagai 
alat dan sebagai 
fungsi
 atau organisasi sebagai manajemen. Dengan perkataan lain, berdasarkan 
sifatnya organisasi dapat dibedakan antara organisasi statis dan 
organisasi dinamis.
Organisasi statis
 adalah gambaran secara skematis tentang hubungan kerjasama antara 
orang-orang yang terdapat dalam suatu usaha untuk mencapai sesuatu 
tujuan. Sedangkan 
organisasi dinamis
 adalah setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema
 organis, mengadakan departemenisasi, menetapkan wewenang, tugas, dan 
tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu badan/organisasi. 
Ringkasnya organisasi dinamis adalah kegiatan-kegiatan mengorganisir 
yaitu kegiatan menetapkan susunan organisasi suatu usaha.
2. 
Hubungan  antara orang-orang di dalam suatu organisasi
Berdasarkan  hubungan antara orang-orang yang terdapat di dalam suatu organisasi dikenal  pula adanya 
organisasi formal ,
 yaitu  sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan 
dikoordinasikan secara sadar untuk mencapai tujuan tertentu; dan 
organisasi  informal
 yang merupakan  kempulan hubungan antara pribadi-pribadi tanpa tujuan 
bersama yang disadari. Meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan tak 
disadari tersebut ternyata dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan  demikian seperti halnya administrasi, maka ada tiga unsur utama dalam  organisasi, yaitu:
- adanya  sekelompok orang
- adanya  hubungan kerjasama antara orang-orang tersebut
- adanya  tujuan bersama yang ingin dicapai
 
3. Dasar-dasar  Organisasi
Tugas  pokok seorang manager antara lain adalah menyusun 
organisasi sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat bekerja sama 
dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan. Oleh karena itu  seringkali
 kita dengar ungkapan bahwa seorang manager atau  pemimpin yang baik adalah seorang organisator yang baik pula.
Adapun  prinsip-prinsip atau dasar-dasar organisasi tersebut adalah:
- Tujuan yang jelas
- Kesatuan komando
- Pembagian kerja
- Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab
 
4. Bentuk-bentuk  atau Tipe-tipe Organisasi
Ada 4  macam bentuk atau tipe organisasi yang sering kita temui di dalam praktik:
1. Organisasi Lini (Garis)
Organisasi Lini adalah  bentuk 
organisasi di mana pimpinan  dipandang sebagai sumber wewenang tunggal. 
Garis komandonya kuat dan hanya satu, yaitu dari atas ke bawah. Dengan 
demikian segala keputusan kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu
 tangan. Bentuk ini biasanya dipakai untuk organisasi yang 
orang-orangnya sedikit sehingga tugas-tugas pekerjaan yang ada di 
dalamnya juga tidak terlampau kompleks.  (contoh: Struktur Organisasi 
Lini)
2. Organisasi  Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah 
organisasi di mana pimpinan dibantu oleh sekelompok staf, yang mempunyai
 wewenang fungsional memberikan bantuan pemikiran/saran-saran. Sedangkan
 wewenang komando tetap berada di tangan pimpinan atau kelompok lini, 
yang melaksanakan tugas-tugas pokok dalam organisasi dan yang berhak 
mengambil keputusan terakhir. Bentuk ini lebih sesuai untuk organisasi 
yang besar dengan kegiatan yang banyak dan kompleks dan melibatkan 
banyak orang. (contoh: Struktur Organisasi Lini dan Staf).
3. Organisasi  Fungsional
Organisasi Fungsional adalah 
organisasi  di mana orang-orang digolongkan menurut fungsi atau 
pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam bentuk organisasi fungsional 
bawahan mendapat perintah dari beberapa kepala bagian yang masing-masing
 ahli dalam bidangnya. (contoh: Struktur Organisasi Fungsional)
4. Organisasi  Panitia
Organisasi  Panitia adalah bentuk organisasi yang pimpinannya bersifat kolegial atau dewan,
 artinya terdiri dari beberapa orang. Segala keputusan diambil dan 
dipertanggung jawabkan secara bersama-sama. (contoh: Struktur Organisasi
 Panitia).
Teknik Penguasaan Lapangan Dalam Organisasi
Dalam
 ilmu pengkondisian lapangan ini, kita akan mempelajari dan melatih 
mengenai bagaimana teknik mengendalikan massa di lapangan sehingga massa
 bereaksi sesuai dengan apa yang kita inginkan dan agar informasi yang 
hendak kita sampaikan dapat diterima massa secara optimal.
Mengendalikan
 massa berbeda jauh tingkat kesulitannya dibandingkan jika mengendalikan
 kelompok orang yang berjumlah kecil. Tetapi bagi seorang tenaga 
professional lapangan, mengendalikan massa adalah hal yang mudah jika 
kita menguasai ilmunya.
Aplikasi ilmu ini dapat kita terapkan pada :
- Kegiatan pengorganisasian kerja massal (kerja bakti, persiapan kegiatan dalam waktu singkat, dll)
- Kegiatan yang bersifat kolosal (Tadzabur alam, rihlah, tabligh akbar, kamping dll)
- Kegiatan kaderisasi 
 
Persiapan fisik
 
Persiapan “fisik” yang kiranya perlu dipersiapkan :
- Penampilan fisik dan kharisma (pancaran jiwa) terutama sewaktu penampilan pertama, karena dapat menimbulkan kesan pertama
- “Dekorasi” seperti spanduk, poster, 
dll. Kesemuanya bertujuan untuk membangkitkan minat massa untuk 
memperhatikan dan sebagai alat bantu penyampaian informasi
- Ada kalanya dekorasi juga diwujudkan dalam hal yang kreatif seperti boneka, drama, dll.
- Alat komunikasi yang memadai (megaphone, sound system, dll)
 
 
 
 
 
Pengumpulan Massa dan Teknik Pengkondisian Awal
Tugas pertama orang-orang lapangan adalah :
- Mengumpulkan massa
Massa
 tentu belum ada di tempat yang kita inginkan dan walau ada di tempat 
yang kita inginkan, belum tentu mereka berada dalam satu forum dengan 
kita. Tugas awal kita adalah menyatukan mereka dengan kita.
Teknik yang dapat kita gunakan adalah ajakan, perintah ataupun paksaan.
Pengumpulan ini dapat dilakukan oleh :
- 
- DanLap : Dia berada 
di sekitar pusat lokasi dan mengajak massa secara “ammah” untuk 
mengikuti kegiatan ini. Dia biasanya menggunakan alat komunikasi yang 
paling baik.
- Wakil-wakil DanLap :
 Mereka bergerak mendukung tujuan DanLap. Mereka dapat menyebar ke 
lokasi-lokasi yang ada disekitar tempat acara (terutama lokasi yang 
tidak mendengar seruan DanLap ini). Tujuan penyebaran mereka untuk 
menginformasikan adanya acara ini. Mereka pun melakukan ajakan secara 
“ammah”
- “Tim Lapangan” : 
Biasanya jumlahnya banyak, dan merekalah yang mengajak massa bergabung 
secara fardiyah. Misalnya dengan ajakan langsung, menyebarkan lef let, 
mengibarkan spanduk, dll.
 
Pengkondisian
 lapangan ini juga dapat dilakukan jauh-jauh waktu sebelum acara 
digelar, seperti jika acara digelar siang, maka pagi-paginya telah 
dilaksanakan publikasi.
- Mengkondisikan massa
Massa perlu dikondisikan agar :
- Massa “panas” atau bergairah
- Massa siap menerima informasi
-  Massa (lingkungan) mendukung proses penyampaian informasi
Cara pengkondisian massa : ORASI, yel-yel, lagu, penggerakan “tim lapangan”
Kepanitiaan dalam Organisasi
Pengertian panitia menurut bahasa adalah sekumpulan beberapa orang yang diberi tugas mengurus sesuatu pekerjaan.
 
Urutan kerja kepanitiaan suatu kegiatan/program adalah :
- Munculnya ide/rencana kegiatan/program
- Rapat awal untuk menyikapi ide/rencana tersebut
- Pengurusan perizinan pelaksanaan kegiatan
- Persiapan kegiatan
- Pelaksanaan kegiatan
- Evaluasi
 
1. Munculnya ide/rencana/sebab kegiatan/program
(Bagi officers, ide seharusnya telah diturunkan oversight.)
Sebab munculnya ide/rencana suatu kegiatan dapat berupa :
- Karena tugas (melaksanakan Idul Adha)
-  Karena adanya moment/kesempatan.
- Bentuk telah terdefinisi tetapi waktu belum terdefinisi (Ingin melaksanakan Tabligh Akbar)
- Waktu telah terdefinisi tetapi bentuk belum terdefinisi (Mengisi liburan panjang)
- Karena adanya tujuan yang ingin dicapai
- Karena program kerja,
Kegiatan yang dilaksanakan sebaiknya :
Orang akan bosan menghadiri/mengikuti kegiatan yang monoton dan tidak menarik
- frekuensinya relatif sering
- secara terencana mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat kolosal dan partisipatif
[Agar ide-ide kegiatan dapat muncul dan dapat diwujudkan, maka markas memiliki nilai yang penting. Markas harus benar-benar menjadi tempat berkumpul sehari-hari setiap ROHANI. Hal ini karena:
- Ide dapat segera ditindaklanjuti (disetujui, direncanakan, dll)
Proses pelahiran ide “dari markas” ini akan memegang peran penting tatkala kita telah go Public.]
 
2. Rapat awal untuk menyikapi ide/rencana tersebut
Rapat awal adalah menyiapkan ide-ide pokok kegiatan
URUTAN TEKNIK RAPAT AWAL :
a. Persiapan rapat awal, intinya adalah mengusahakan agar seluruh anggota dapat hadir dalam rapat ini. Persiapannya mencakup :
- penentuan waktu dan tempat rapat. 
- mengundang seluruh anggota yang terkait untuk hadir dalam rapat. 
  Keunggulan menggunakan surat :
- 
- 
-  
- mengantisipasi kelupaan orang yang diundang
 
 
 
- 
- 
- beberapa orang akan merasakan pentingnya rapat itu jika diundang secara resmi dengan surat
 
 
 
- jika perlu dapat saja mengadakan hal menarik agar peserta rapat termotivasi untuk datang
Catatan : jangan sampai melupakan seorang pun !!
 Persiapan rapat “serumit” ini perlu kita pahami saat kita memimpin jumlah pengurus yang besar (saat go public)
 
b. Pelaksanaan rapat, hal-hal yang dibahas dalam rapat awal adalah:
- 
- 
- Penentuan deskripsi kegiatan (mencakup bentuk, waktu dan tempat kegiatan yang belum terdefinisi)
 
 
Cara yang dapat digunakan :
- 
- 
- 
- dengan diskusi (usul-usul)
 
 
 
- 
- 
- dengan cara Brain Storming. (Lihat tip-tip BS)
 
 
 
Setelah kegiatan terdeskripsi perlu dilakukan SWOT. Hasil SWOT ini akan membantu memutuskan apakah kegiatan ini baik untuk dilaksanakan atau tidak.
PERHATIKAN : Program dan sasaran dari kegiatan ini harus jelas dan terkomunikasi kepada seluruh anggota yang terkait.
Yang pertamakali dipilih dalam kepanitiaan ini adalah ketua panitia.
Seorang ketua panitia hendaknya minimal :
- 
- 
- 
- Memiliki pengetahuan yang cukup akan kegiatan yang akan dilaksanakannya
 
 
 
- 
- 
- Bersikap adil(atas amanat yang diterimanya) dalam memberikan tugas.
 
 
 
Sedangkan anggota yang memilih hendaknya :
- 
- 
- 
- Memilih ketua tersebut dengan serius.
 
 
 
- 
- 
- Bersedia taat kepada ketua tersebut, baik dikala mudah maupun dikala sulit.
 
 
 
 
Dalam struktur kepanitiaan, yang selalu ada adalah : Ketua, sekertaris dan bendahara.
Jika hendak mengadakan wakil ketua, sekertaris I, bendahara I, dsb., hal ini terserah panitia yang juga disesuaikan dengan keadaan.
Adapun seksi-seksi yang diadakan, disesuaikan dengan keadaan juga dan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Seksi-seksi yang diadakan dapat berupa seksi humas, dana usaha, acara, sarana prasarana, perizinan, transportasi, konsumsi, kebersihan, dekorasi, keamanan, publikasi, dokumentasi, dsb.
 
Yang perlu diperhatikan, hendaknya kepanitiaan ini bersifat padat karya.
Partisipasi seseorang dalam kegiatan suatu organisasi Insya Allah akan berakibat positif bagi tumbuhnya kepercayaan dan loyalitas orang tersebut akan organisasi itu.
 
Sistem komando (kontrol, evaluasi dan disiplin) seksi-seksi yang ada dapat berupa :
Jika SDM yang ada tidak mencukupi jumlah seksi-seksi yang ada, maka seseorang dapat saja menjabat lebih dari satu jabatan di kepanitiaan.
 
Walaupun telah ada ketua panitia, kepemimpinan tetap bersifat kolektif. Kesalahan seorang panitia akan ditanggung oleh seluruh panitia. Jangan selalu bergantung kepada ketua.
 
- Pendeskripsian tugas, agar :
· Setiap orang mengerti & jelas akan tugasnya, agar :
- 
- 
- 
- 
- akan mengurangi beban ketua
 
 
 
 
- 
- 
- 
- lebih memotivasi orang untuk berkreasi (otonomi)
 
 
 
 
· Setiap tugas terdelegasikan sehingga tidak ada tugas yang tidak terkerjakan karena lupa (tidak terdeteksi semenjak awal) atau tidak ada yang merasa bertanggung jawab.
Sebagai acuan pendeskripsian tugas panitia, harus diketahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus disiapkan guna berlangsungnya acara ini. 
 
- 
- 
- Pembuatan time schedule/daftar waktu kerja
 
 
Hal ini membantu evaluasi persiapan kegiatan. Selain itu panitia tidak perlu menunggu perintah ketua untuk bekerja karena telah mengetahui kapan saja ia harus bekerja.
Pedoman pembuatan time schedule dapat merujuk kepada hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada tahap persiapan kegiatan.
Standar time schedule ROHANI :
| 
Aktivitas | 
Waktu | 
| 
I | 
II | 
III | 
IV | 
| 
A | 
  
 | 
  
 | 
  
 | 
  
 | 
| 
B | 
  
 | 
  
 | 
  
 | 
  
 | 
 
- 
- Penentuan anggaran kegiatan dan cara pemenuhannya.
 
Biasanya setiap seksi diminta untuk membuat anggaran dana yang dibutuhkan seksi tersebut.
c. Pasca Rapat
Hasil rapat perlu disosialisasikan kepada anggota lainnya yang tidak hadir sewaktu rapat. Hal ini berguna agar setiap anggota merasa ikut bertanggung jawab atas kegiatan ini.
 
3. Pengurusan perizinan kegiatan
Pengurusan perizinan dapat dibagi dua :
a. Perizinan dengan proposal
Akan
 sangat membantu dalam tahap perizinan ini jika sejak semula kita telah 
membina hubungan yang baik dengan pihak pemberi izin.
b. Perizinan dengan surat (dengan melampirkan proposal)
Perizinan dengan surat dilakukan jika dibutuhkan saja.
Perizinan dengan surat dilakukan misalnya untuk peminjaman ruangan atau prasarana, izin keramaian pada polwiltabes, dsb.
Kita memiliki beberapa kegiatan-kegiatan mendasar yang jika perizinannya gagal, kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Seperti dauroh dan training. Kegiatan-kegiatan ini adalah kegiatan mendasar ROHANI yang jika diizinkan kita jalankan dengan legal, jika tidak kita tetap laksanakan dengan istilah Under Ground Movement.
 
2. Persiapan kegiatan
Dalam tahap ini, setiap panitia melaksanakan tugasnya sesuai dengan deskripsi tugas dan time schedule yang telah disepakati sewaktu rapat awal.
Sering timbul masalah-masalah yang belum terantisipasi dalam rapat awal. Karena itu kebersamaan panitia dan evaluasi persiapan sangat penting dalam tahap ini.
Jalur komunikasi dan informasi antar sesama panitia pun cukup
 penting karena kemungkinan sesama panitia akan sulit bertemu karena 
memiliki kesibukan dalam tanggung jawabnya yang berbeda. (Mungkin sebuah
 buku komunikasi akan sangat bermanfaat)
Ketua harus senantiasa memonitor situasi dan mengevaluasi persiapan ini melalui sistem komando yang telah dipilihnya sewaktu rapat awal.
Evaluasi ini adalah baik evaluasi persiapan itu sendiri ataupun pemantauan ghirah panitia. Jika ghirah panitia menurun, maka ketua harus segera mengantisipasinya.
Untuk beberapa jenis kegiatan, perlu adanya technical meeting baik dengan sesama panitia ataupun dengan peserta tidak jauh sebelum pelaksanaan kegiatan untuk mematangkan pelaksaan kegiatan.
Karena dalam pelaksaan kegiatan kemungkinan besar koordinasi antar
 panitia agak sukar, maka technical meeting disini memainkan peranan 
yang penting. (Tetapi untuk kegiatan-kegiatan besar non-partisipatif, 
maka technical meeting adalah urusan teman-teman dari operation)
 
3. Pencarian Dana
Sumber-sumber dana :
 
Dana Usaha : (Alternatif yang pernah dikerjakan)
- Penjualan baju
- Penjualan soal-soal ujian
- Penjualan koran bekas
-  Profit kegiatan
 
Sponsorship
- Tip-tip pembuatan proposal : ringkas, 
unik (orang lebih tertarik membacanya daripada proposal lain), jelas, 
memastikan adanya prospek bagi yang terlibat didalamnya.
- Arsip proposal apa saja
- Penjelasan ikatan kerjasama
- Komunikasi (duta pembawa proposal)
Arsip-arsip dalam proposal sponsorship :
- Surat pengantar
- Proposal 
- Pada lampiran terdapat ketentuan sponsorship
-  Surat tanda terima proposal
-  Surat perjanjian kerja sama
 
Donatusi
- Kejelasan Proposal
- Komunikasi (duta pembawa proposal)
- Ada cinderamata
- Kwitansi
Arsip-arsip dalam proposal donatusi :
- Surat pengantar
- Proposal
- Pada lampiran terdapat ketentuan donatusi
 
- Kwitansi
- Cinderamata
 
Dana Pribadi
4. Pelaksanaan Kegiatan
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, pelaksanaan menjadi tanggung jawab Operation.
 
5. Evaluasi
Evaluasi berguna untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sesuatu pekerjaan sehingga dengan demikian dapat ditentukan tindakan selanjutnya bagi suatu tujuan.
- Bagi angkatan pelaksananya :
- 
- 
- Untuk mempelajari kekurangan yang terjadi
 
 
- 
- agar kelak tidak mengulangi kekurangan yang serupa 
 
 
- 
- dan dapat mengusahakan agar kegiatan yang mendatang menjadi lebih baik 
 
 
- Bagi angkatan berikutnya :
- 
- 
- Belajar dari pengalaman angkatan sebelumnya
 
 
- 
- Sehingga perbaikan yang dilakukan tidak mulai lagi dari nol
 
 
Hal ini dapat terwujudkan hanya jika ada di ROHANI ini suatu sistem evaluasi kegiatan yang rapi yaitu dalam bentuk laporan kegiatan yang terarsipkan.
Hasil evaluasi hendaknya diarsipkan dalam bentuk laporan kegiatan yang sistematis.
Evaluasi disini mencakup evaluasi tahapan persiapan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan dengan evaluasi tiap tahapan kurang lebih terdiri dari:
- Deskripsi pelaksanaan tahapan tersebut
-  hasil-hasil dari tahapan tersebut
- Kekurangan, kesalahan, hambatan atau masalah yang terjadi
-  Saran bagi kegiatan selanjutnnya
Administrasi, Kesekretariatan, dan keuangan
Prinsip administrasi kesekretariatan adalah :
- Sederhana
- Jelas
- Fleksibel
- Satu kesatuan / komando
- Praktis
 
Fungsi dasar administrasi kesekretariatan :
- Merumuskan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan informasi
- Pengendalian informasi
- Penggunaan teknologi
 
Beberapa Sistem Administrasi :
A. PROPOSAL
Untuk :
- bahan pertimbangan bagi yang berwenang
- pengajuan bantuan
-  landasan kerja
- § barometer keberhasilan
Proposal
 bersinonim artinya dengan suggestion (saran, usul atau nasehat), offer 
(penawaran), application (permintaan, lamaran), tender (penawaran, 
pendaftaran), plan (rencana).
BAB-BAB STANDAR PROPOSAL PERIZINAN :
 I. Pendahuluan
 II. Dasar pemikiran, Dasar pelaksanaan
Dasar pemikiran berisikan point-point latar belakang berdasarkan hasil pemikiran pelaksana mengapa kegiatan ini diajukan
Dasar pelaksanaan berisikan point-point dasar hukum sebagai landasan pelaksanaan kegiatan ini
 III. Maksud dan tujuan
 IV. Deskripsi/rencana kegiatan
Berisikan
 teknis-teknis pelaksanaan kegiatan. Seperti nama kegiatan, tema, waktu,
 tempat, penyelenggara, peserta, materi, bentuk kegiatan, acara, dll 
 V. Susunan kepanitiaan
 VI. Anggaran biaya (sumber pemasukan)
 VII. Penutup
 VIII. Format tanda tangan
Aturan format tanda tangan : 
(1) yang disebelah kanan kedudukannya(jabatannya) lebih tinggi dari yang disebelah kiri
(2) yang disebelah bawah kedudukannya lebih tinggi dari yang disebelah atas
(3) Cap disebelah kanan atas (bukan ditengah atau dikiri)
 IX. Lampiran
 
PROPOSAL ANALISA USULAN KEGIATAN (Versi ROHANI-554) 
-  I. Pendahuluan
-  II. Dasar pemikiran [kondisi objektif, kondisi ideal]
-  III. Tujuan
-  IV. Sasaran
-  V. Target segmen objek
-  VI. Deskripsi pelaksanaan (waktu, tempat, materi, bentuk acara)
-  VII. Pelaksana
-  VIII. Kriteria keberhasilan
-  IX. Anggaran dana
-  X. Alternatif sumber dana
 
 
B. SURAT MENYURAT
Kegiatan
 penanganan surat adalah kegiatan yang dimulai dari penerimaan surat 
masuk maupun surat keluar, pencatatan, pemrosesan sampai dengan 
pengiriman dan penyimpanan arsip.
Semua
 surat masuk maupun surat keluar harus dicatat untuk memudahkan 
pengendalian/penemuan kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.
 
Pengertian surat
Surat adalah sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain
 
Fungsi surat
Sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai :
- Wakil dari pengirim/penulis
- Bahan bukti tertulis, misalnya surat perjanjian, bukti histories, dsb
- Pedoman pengambilan tindak lanjut/keputusan
- Alat mengingat, misalnya suratyang sudah diarsip
- Alat pengukur kegiatan organisasi/instansi
- Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak)
 
Jenis surat :
- Memo
- Surat pengantar
- Surat keputusan
- Surat edaran
- Surat undangan
- Surat tugas
- Surat kuasa
- Surat pengumuman
- Surat pernyataan
- Surat keterangan
- Berita acara 
Sifat dan derajat surat menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi :
- Surat
 sangat rahasia, yaitu surat yang informasinya memerlukan tingkat 
pengamanan yang tinggi dan hanya boleh diketahui oleh pejabat yang 
berhak menerimanya
- Surat
 rahasia, yaitu surat yang informasinya memerlukan tingkat pengamanan 
yang tinggi, yang erat hubungannya dengan keamanan kedinasan dna hanya 
boleh diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk
- Surat
 terbatas, yaitu surat yang informasinya membutuhkan pengamanan yang 
erat hubungannya dengan tugas khusus kedinasan dan hanya boleh diketahui
 oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk
- Surat biasa, yaitu surat yang tidak memerlukan pengamanan khusus
 
Salah satu ciri surat rahasia adalah bersampul/amplop rangkap
 
Fungsi arsip dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
1. Arsip
 yang dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung dalam 
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kegiatan pada umumnya atau 
dalam penyelenggaraan ketatausahaan. Arsip ini digolongkan menjadi :
- 
- Arsip aktif, yaitu arsip yang masih dipergunakan terus menerus, karenanya disimpan di unit pengolahan
 
- Arsip semi aktif, yaitu berkas surat yang frekuensi penggunaannya sudah menurun
 
- Arsip inaktif, yaitu berkas surat yang tidak dipergunakan lagi secara terus menerus, disimpan di pusat penyimpanan arsip
 
2. Arsip
 statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk 
perencanaan, pelaksanaan kegiatan maupun untuk penyelenggaraan pelayanan
 ketatausahaan
Penyimpanan arsip dapat didasarkan pada :
 
Penulisan bagian surat :
Bagian surat terdiri atas :
1. Kepala surat, yang mencantumkan :
- 
- Nomor, lampiran dan perihal
 
2. Isi surat, secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian :
- Pendahuluan
Pendahuluan
 merupakan kalimat pembuka isi surat, ditulis dengan singkat dan jelas 
tentang yang akan diberitahukan, dapat berupa pemberitahuan, pertanyaan,
 pernyataan, permintaan atau balasan
- Isi pokok
Isi pokok mengemukakan hal yang perlu disampaikan, singkat, lugas dan jelas serta merupakan uraian dari inti surat
- Penutup
Kalimat
 penutup merupakan simpul dan kunci isi surat, dapat juga berupa harapan
 penulis atau ucapan terima kasih kepada penerima surat
3. Penutup surat, terdiri atas :
- 
- Nama dan jabatan penanda tangan
 
 
C. LAPORAN KEGIATAN :
Bab-bab isi laporan : (alternatif)
- kesekretariatan
-  tiap bidang (Deskripsi kegiatan)
- keuangan
- evaluasi kegiatan
- Kesimpulan, saran
- lampiran
- Adanya penomoran dokumentasi
- Adanya sistematika penyimpanan dokumentasi
 
Perhatikan bahwa pembukuan harus dilengkapi dengan tanda bukti pengeluaran (bon, kuitansi, dll)
 
Team Building
Definisi TIM
Sekumpulan
 individual tidak dapat disebut team, mereka harus disatukan dengan baik
 oleh pemimpin mereka yang menuju pada suatu tujuan yang sama
TIM adalah :
- Sekelompok kecil orang-orang dengan
-  keahlian yang saling melengkapi, dimana mereka berkomitmen untuk
- mencapai tujuan bersama dengan
- standar kualitas kerja yang telah disepakati bersama dan
- tiap anggota TIM mempunyai peran dan tugas yang jelas
- dan bertanggungjawab bersama untuk tindakan setiap anggotanya
- Mereka juga sangat memperdulikan perkembangan pribadi anggota lain
 
 Mengapa TIM ?
- TIM itu lebih dari sekedar sekelompok orang yang bekerja bersama !
- TIM mempunyai potensi menyelesaikan masalah jauh lebih banyak daripada jumlah anggota secara perorangan
- Ketika sejumlah orang sudah menjadi 
TIM yang solid, kekuatan TIM bukan sekedar penjumlahan dari kekuatan 
anggota-anggotanya. Kekuatan TIM yang padu jauh lebih besar lagi. 
(Mungkin perkalian atau bahkan perpangkatannya)
- Keunggulan TIM :
- 
- Lebih banyak gagasan muncul, sehingga kemampuan inovasi meningkat
 
- Tekanan kerja berkurang karena masalah selalu dibahas bersama
 
- Masalah besar yang melibatkan banyak bidang keahlian lebih baik dipecahkan dengan pendekatan TIM
 
- Tim mempunyai potensi menyelesaikan tugas yang lebih sulit, lebih banyak dengan lebih baik dibandingkan seorang individu
 
- Ketika sejumlah orang sudah menjadi tim yang solid, kekuatan tim bukan sekedar penjumlahan dari kekuatan anggota-anggotanya. tim yang padu jauh lebih besar lagi (mungkin perkalian atau perpangkatan)
 
 
TIM, Kelompok dan individu
Ada beberapa perbedaan nyata antara bekerja dalam TIM dengan bekerja sendiri atau bekerja bersama dalam kelompok sekalipun.
Point kesuksesan TIM :
- TIM memiliki kemampuan yang lebih baik dari kemampuan perorangan dalam hal kemampuan dan proses managementnya
Karena :
- 
- TIM menyatukan kemampuan dan pengalaman anggotanya yang saling melengkapi
 
- Setiap anggota TIM yang saling bertanggungjawab terhadap kesuksesan TIM menghasilkan kemampuan bekerja TIM yang lebih baik
 
- TIM lebih fleksibel dan lebih tanggap terhadap perubahan keadaan
Karena :
TIM
 dengan sasaran kerja yang jelas, dapat melahirkan gagasan-gagasan yang 
lebih banyak untuk menghadapi masalah-masalah yang muncul
- TIM dapat membangun kepercayaan diri setiap anggotanya terhadap kemampuannya masing-masing
Karena :
Kepercayaan diri mereka akan lebih baik sewaktu mereka menghadapi masalah secara bersama-sama dalam satu TIM
Karena :
- 
- TIM memiliki rasa kekeluargaan dan kebersamaan
 
- Setiap anggota TIM menikmati bagaimana dirinya menjadi “sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri”.
 
- Adanya humor mendorong kerja TIM yang lebih baik
 
 
 Ciri khas dari sebuah TIM
- · hubungan antar anggota yang sangat erat dan terbuka
- · rasa identitas yang kuat
- · semangat dan energi yang besar
- · setiap anggota memberikan sumbangan dan perannya masing-masing yang khas
 
Langkah-langkah pembinaan TIM
- Menentukan misi/tujuan yang jelas
- Memulai dengan tugas-tugas yang sederhana
- Memastikan adanya kesepakatan dan komitmen dari seluruh anggota
- Menyusun program realistis
- Membahas masalah secara luas dan jujur
- Mendorong suasana yang jujur dan terbuka
- Tidak menggunakan paksaan pada anggota
- Menerima bantuan dari luar jika perlu
- Banyak mendelegasikan tugas pada anggota
- Mau belajar dari kegagalan
- Konsisten
Hal-hal yang harus diperhatikan
- semua anggota tim jelas mengenal sasaran tim dan sepakat
- kemampuan perorangan dikenali agar peran menjadi jelas
- tim mempunyai struktur yang baik
- tim mempunyai mekanisme kerja yang baik
- tim disiplin
- tim saling mendukung dan mengembangkan hubungan yang erat
- tim bersikap terbuka
- kepemimpinan yang memadai
- anggota tim mesti punya keahlian masing-masing yang khas
- semua anggota mesti loyal dan saling mendukung
- tidak ragu-ragu untuk berbeda pendapat
- kreatif
 
 Yang harus dihindari
Kerja suatu TIM tidak akan ada artinya jika :
- · kepemimpinan TIM buruk
- · anggota tidak memiliki sikap yang diperlukan
- · suasana TIM sendiri tidak konstruktif
- · sasaran yang tidak jelas/terpahami
- · kurangnya ransangan atau motivasi tim berupa standar tinggi
- · metode kerja yang tidak efektif
- · keterbukaan tim dan informasi terbatas
- · tidak memiliki kreativitas yang tinggi
- · pribadi-pribadi yang tidak berkembang
 
1.h.  Tipe TIM
| 
TEAM TYPE | 
CHARACTERISTICS | 
Effecti-veness | 
| 
Working   Group | 
Members interact to 
share information, best practices or perspectives and to make decisions 
to help each individual perform within his/her own responsibility | 
25 % | 
|  |  | 
0 % | 
| 
Potential   Team | 
Group   trying to improve performance impact but needs more clarity on purpose, goals   and common working approach | 
25 % | 
| 
Real Team | 
Members   committed to common purpose, goals, working approach for which they hold   themselves mutually accountable | 
50 % | 
| 
High   Performance Team | 
Same as   above, but members also deeply committed to one another’s personal growth and   success | 
100 % | 
 
 
 
 
Tahapan dalam membangun TIM
| 
Tahapan | 
Karakteristik | 
| 
Forming | 
Setiap anggota mulai mengenal yang lainnya dan   menetapkan dasar awal peraturan team | 
| 
Storming | 
Konflik   antar anggota team mulai ada | 
| 
Norming | 
Anggota team akan 
prosedur pelaksanaan, ingin selalu bekerjasama, mengembangkan perkawanan
 dan komitmen untuk melaksanakan proses | 
| 
Performing | 
Anggota team bekerja bersama untuk mencapai tujuan | 
 
 
1.j.  Karakter dari TIM yang efektif
- Misi dan tujuan yang jelas
Penyampaian dari misi dan tujuan ini harus jelas dan dimengerti oleh setiap anggota team. Walaupn di dalam team tersebut terdapat sub sub team yang masing masing mempunyai misi dan tujuan yang berbeda. Tetapi misi dan tujuan secara keseluruhan tetap harus dimengerti oleh tiap anggota team.
Trust
 dapat berarti berbagai macam untuk orang yang berbeda. Di dalam hal ini
 trust dapat diartikan sebagai level kenyamanan antar tiap anggota team 
yang dimanefestasikan dalam kemampuan tiap anggota team untuk menerima 
perbedaan pendapat, sikap dan nilai. Permasalahan permasalahan yang 
sering timbul dalam team atau konflik akan terminimalisir bila adanya 
nilai trust ini.
Kekuatan dan keinginan dari setiap anggota team untuk mempertahankan team mereka
- Mengerti keterkaitan antar anggota untuk mencapai suatu tujuan
Memahami
 bahwa untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan peranan dari setiap 
anggota tidak memandang signifikan atau tidak peranan tersebut. “in a 
teamwork everyone contributes their share”
 
Tahapan untuk menuju TIM yang sukses
Ada beberapa tahapan untuk melukiskan perkembangan menuju team yang sukses
Tahap 1 : the undeveloped team
Tahapan
 yang paling umum. Dimana team ini telah terbentuk tetapi diantara 
anggota team masih banyak yang tidak saling percaya, ego yang masih 
tinggi diantara anggota. Keputusan di dalam team ini sepenuhnya diambil 
oleh manager
Tahap 2 : the experimenting team
Pada tahapan ini team mulai menghadapi permasalahan dengan lebih terbuka. Suasana diantara anggota team mulai terlihat lebih akrab
Tahap 3 : the consolidating team
Team ini mulai percaya diri dan diantara team telah tumbuh rasa saling percaya satu dengan lainnya. Pengambilan keputusan dilakukan dengan lebih demokratis.
 
Tahap 4 : the mature team
Ini
 merupakan tahapan team yang paling tinggi dimana team siap untuk 
bekerja dengan efektif. Ego individual telah kalah oleh kepentingan team
 dan dalam setiap pengambilan keputusan team seluruh anggota team 
dilibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung
 
Memotivasi TIM
Sangat mengagumkan melihat hasil yang dapat dicapai oleh sebuah tim yang bermotivasi tinggi.
 
Berikut ini adalah alternatif prinsip yang dapat digunakan untuk mengubah kelompok menjadi sebuah tim :
1. Mereka seharusnya mampu dan harus sesuai untuk jabatannya
 Orang
 seharusnya mampu, melalui pelatihan dan berbagai program pengembangan 
kepribadian, agar menjadi sesuai dengan peran yang harus mereka mainkan 
dalam tim mereka.
 Tetapi
 jika seseorang tidak ingin dilatih atau tidak menginginkan jabatan yang
 telah mereka duduki, mereka tidak akan pernah sesuai dengan jabatan 
mereka itu.
2. Mereka harus merasakan sukses
 Sebuah
 tim, agar mampu mencapai sukses, harus bahagia dan kebahagiaan itu 
dapat dikembangkan melalui kemampuan merasakan kenikmatan sukses.
 “Mengetahui diri kita sendiri melangkah maju memotivasi kita.”
3. Mereka harus mempunyai sikap yang tepat
 Ketika
 orang sedang bermain, atau ikut serta dalam sebuah kegiatan social 
maupun aktivitas amal, mereka nampaknya tidak sedang bekerja. Jadi, yang
 penting adalah sikap kita terhadap pekerjaan.
 Ada sebagian orang yang mulai bekerja jam setengah delapan pagi sampai jam tujuh atau delapan malam. Walaupun tidak tiap-tiap hari dalam seminggu, tetapi secara teratur dan bila diperlukan.
 Dan
 di dalam perusahaan lain, orang mulai bekerja jam sembilan pagi, 
kemudian satu menit menjelang pukul lima sore mereka akan menghambur 
keluar. Mereka tidak tahan lagi untuk segera meninggalkan tempat 
kerjanya.
 
Menciptakan Suasana TIM
Berikut ini sepuluh tip kunci untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi tim agar dapat termotivasi secara alamiah.
1. Kondisi kerja yang positif
Maksudnya adalah bahwa perlengkapan, peralatan dan system di mana anggota tim akan bekerja haruslah secara nyata berfungsi baik.
2. Penegasan tugas
Semua tim perlu sadar akan penegasan tugas organisasi
3. Budaya prioritas
Apa yang dihargai atau diakui oleh seorang manajer ?
- Apakah orang yang dihargai adalah mereka kelihatan sibuk dan bekerja lebih lama ataukah mereka yang membuahkan hasil ?
- Apakah orang takut untuk bersikap lain karena adanya sanksi berat padahal yang sangat dibutuhkan adalah input yang kreatif ?
Orang akan selalu bertingkah laku sejalan dengan mekanisme penghargaan yang telah membentuk mereka.
4. Sasaran umum
Harus ada sebuah sasaran umum, sebuah tujuan atau bahkan sebuah alas an yang harus diperjuangkan.
Dalam menciptakan apa yang kini disebut sebagai ‘sasaran umum’ (common goal), sasaran itu harus menarik bagi semua orang dalam tim.
Tidaklah
 baik memberlakukan suatu sasaran pada sebuah tim yang hanya merangsang 
atau menarik bagi manajer, pimpinan, tetapi tidak menarik bagi atau 
merangsang semua orang yang terlibat.
Ini mengacu pada pentingnya menciptakan sasaran dengan suatu pengambilan keputusan melalui proses kolektif.
5. Pertahankan energi tinggi
Orang
 dengan sendirinya akan menjadi lebih termotivasi pada saat mereka 
sibuk. Sangat jarang mengalami kelelahan fisik. Tetapi bekerja keras 
tanpa stress hampir tidak pernah menjadi penyebab keluhan medis.
6. Ingatlah akan individu
Arti individu tetaplah penting sekalipun individu-individu itu merupakan bagian dari suatu tim.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa perlakuan terhadap mereka adalah adil dan pantas.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa sumbangan mereka bagi tim diakui.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa peran mereka mendukung ke arah keberhasilan.
Mereka masing-masing harus mempunyai kesetiaan dan rasa hormat terhadap manajer dan rekan.
7. Identitas tim
Pernahkan
 Anda memperhatikan bagaimana orang begitu ingin mengenakan jaket atau 
kaus yang bertuliskan nama tim olahraga mereka ? 
Inilah salah satu prinsip motivasi : keterlibatan dalam kelompok memotivasi.
Sebagai pemimpin, perhatikan setiap kemungkinan untuk menciptakan identitas tim
8. Sukses harus dinikmati bersama-sama
Anggota tim harus mampu untuk bersama-sama merasakan penghargaan atas sukses yang dicapai.
9. Tim yang positif
Bagaimana
 anggota tim berkomunikasi satu sama lain ? Jika negatif, satu hal yang 
pasti adalah bahwa tim itu akan menjadi tim yang tidak produktif. 
(saling kritik, saling menyalahkan, selalu mengeluh, suasana 
pengkhianatan)
Tugas pimpinan untuk mencegah komunikasi negatif menyebar.
Hanya diperlukan satu orang negatif untuk menjadikan selutuh anggota timnya berangsur-angsur menjadi negatif juga.
10. Kepemimpinan yang memotivasi :
 i. Menetapkan target
Tetapkan
 target yang realistis dan laksanakan. Orang-orang akan dipenuhi dengan 
ilham bila mekre bekerja untuk seorang manajer yang mempunyai tujuan.
 ii. Berikan teladan
Dalam jangka waktu tertentu, anggota cenderung menjadi duplikat pimpinan mereka.
Orang macam apa yang Anda inginkan sebagai anggota Anda ?
 iii. Teruslah melakukan perbaikan
Jadilah
 seorang pemikir yang progresif. Jangan pernah biarkan mereka yang Anda 
pimpin untuk juga berpikir bahwa mereka sedang melakukan hal yang 
terbaik. 
Jika kita ingin menghadapi kebenaran, kita semua bisa berbuat lebih baik lagi.
 iv. Berilah diri Anda waktu untuk berpikir
Sisihkan sekitar setengah jam per hari untuk betul-betul berpikir dan Anda akan terkesan dengan hasilnya.
 v. Memimpinlah tanpa memaksa
Kepemimpinan
 yang paling efektif adalah kepemimpinan melalui teladan dan bukan 
melalui perintah. Pemimpin yang termotivasi akan memimpin dan tidak 
perlu mendorong, akan menunjukkan tanpa perlu mengatakan.
 vi. Buatlah penilaian berdasarkan hasil
Berharapkan
 agar selalu memperloeh penilaian berdasarkan hasil, sebab Anda sebagai 
pemimpin yang termotivasi akan menilai orang lain juga berdasarkan hasil
 vii. Bangunlah kepercayaan diri
Kembangkan suatu kepercayaan diri yang besar akan diri Anda dan akan kemampuan Anda.
Kemampuan adalah sesuatu yang kita peroleh sebagai hasil dari suatu keinginan kuat.
 viii. Harapkanlah datangnya kritik
 ix. Berpikir tentang masa depan
Jika
 Anda dapat melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dari apa yang Anda 
lakukan sehari sebelumnya, bertolak dari pandangan berbuat sedikit lebih
 baik, itu akan menimbulkan kepemimpinan yang mendatangkan inspirasi 
yang merupakan gaya yang bersifat sangat memotivasi
 x. Berpikirlah bagai seorang pemenang
Ketika
 Anda dihadapkan pada suatu situasi, yang positif maupun negatif, 
cobalah membayangkan orang yang paling sukses akan bertindak apa.
 
Beristirahat Bersama-sama
Dengan
 mengajak tim Anda keluar apakah untuk keperluan pelatihan, diskusi atau
 bahkan bersenang-senang, Anda akan mempersatukan mereka semakin dekat.