LEGENDA GUNUNG ARJUNA
Pada suatu ketika Arjuna bertapa di puncak sebuah gunung dengan
sangat tekunnya, hingga berbulan – bulan. Karena ketekunannya hingga
tubuhnya mengeluarkan sinar yang memiliki kekuatan yang sangat luar
biasa. Karena perbawanya yang hebat jika burung berani terbang di
atasnya pastilah jatuh tersungkur. Makhluk apapun tak berani mengganggu.
Begitu khusuknya Arjuna bersemedi hingga menimbulkan goro-goro di
Kahyangan Suralaya, Kahyangan geger. Kawah condrodimuko mendidih
menyemburkan muntahan lahar. Bumi bergoncang, Petir menggelegar di siang
bolong, terjadi hujan salah musim hingga menimbulkan banjir,
menyebarkan penyakit, orang yang sore sakit pagi mati, pagi sakit sore
mati. Bahkan gunung tempatnya bertapa menjadi terangkat menjulang ke
langit.
Para Dewa sangat kuatir, mereka berkumpul mengadakan sidang dipimpin
oleh Batara Guru. “Ada apa gerangan yang terjadi di Marcapada , kakang
Narada. Hingga Kahyangan menjadi geger” sabda Batara Guru, sebagai kata
pembuka meskipun sebenarnya dia sudah mengetahui jawabannya.
Akhir dari Sidang Paripurna Para Dewa memutuskan bahwa hanya Batara
Narada lah yang bakal sanggup menyelesaikan masalah. Seperti biasanya
Bidadari cantikpun tak akan sanggup membangunkan tapa Arjuna. Batara
Narada segera turun ke Marcapada, mencari titah yang menjadi sumber
goro-goro. Sesaat ia terbang, ngiter-ngiter di angkasa.
Dilihatnya Arjuna sedang bertapa di puncak gunung. Bersabdalah Batara
Narada “Cucuku Arjuna bangunlah dari tapamu, semua orang bahkan para
Dewa akan menjadi celaka bila kau tak mau menghentikan tapa mu”. Arjuna
mendengar panggilan tersebut, karena keangkuhannya jangankan bangun dari
tapanya, justru dia malah semakin tekun. Dia berfikir bila dia tidak
mau bangun pasti Dewa akan kebingungan dan akan menghadiahkan banyak
senjata dan kesaktian.
Betara Narada gagal membangun kan tapa Arjuna, meskipun dia sudah
menjanjikan berbagai kesaktian. Dengan bingung dan putus asa, segera
terbang kembali ke Kahyangan. Sidang susulan pun segera di gelar untuk
mencari cara bagaimana menggulingkan sang Arjuna dari tapanya.
0 comments:
Post a Comment