SEJARAH GUNUNG MERBABU
Jalur Selo
Untuk mencapai Desa Selo yang merupakan desa terakhir yang di lalui
oleh kendaraan umum, dari arah Solo kita naik bus jurusan ke Boyolali
kemudian naik lagi menuju Selo (20 km) yang terletak pada ketinggian
1.460 m.dpl (lihat jalur pendakian Gunung Merapi lewat selo).Tampak Gunung
Merapi meletupkan gumpalan asap, didepannya adalah Gunung Merbabu by
thebigdurianSetelah sampai di Desa Selo kita turun di pasar kemudian
berjalan menuju Pos Polisi yang terletak tidak jauh, sekitar 100 m.
Jalan menuju kampung terakhir dimulai di depan Pos Polsek ini. Sebelum
langsung mendaki mintalah ijin terlebih dahulu di Pos Polisi ini.
Perjalanan kita mulai menuju ke kampung Tuk Pakis yang merupakan
Kampung terahkir untuk mencapai puncak Gunung Merbabu. Untuk tiba di
kampung ini perjalanan melewati jalanan berbatu melalui Kampung Jarakan
(1.580 m dpl) dan kampung Selo Tengah sekitar 1 jam perjalanan dari Pos
Polisi.
Dusun
Tuk Pakis terletak pada ketinggian 1.800 m.dpl, merupakan perkampungan
kecil. Mata pencaharian sebagian besar penduduk dusun ini dengan bertani
sayur-sayuran. Untuk persediaan air sebelum mendaki sebaiknya mengambil
di kampung ini karena sumber air tidak kita temui lagi sepanjang
pendakian ke puncak Gunung Merbabu. Setelah sampai di kampung ini kita
bisa bermalam di rumah pak Soenarto atau dirumah Pak Prawiro (juru kunci
Gunung Merbabu) dan meneruskan perjalanan pada pagi harinya atau malam
hari.
Dari rumah Pak Sunarto/Prawiro kita berjalan menuju ke arah batas
ladang dan hutan yang tidak terlalu jauh. Dari batas hutan dan ladang
perjalanan di teruskan di jalan setapak yang akan menemui banyak
percabangan menuju ke atas tetapi jalanan akan bertemu di satu tempat
yaitu di jalan pertigaan pertama.
Dari pertigaan pertama kita menuju ke jalan yang lurus atau ke arah
kanan sama saja, mulai akan bertemu di percabangan jalan. Dari
percabangan kita ambil jalan ke arah kiri yang melewati sebuah bukit
maka kita akan sampai di Dok Jarakan (45 menit), lalu jalan ke arah
kanan kita akan sampai di Dok Malang. Perjalanan dari Dok Jarakan ke Dok
Malang di butuhkan waktu sekitar 30 menit.
Dari Dok Malang, kita berjalan ke arah kiri sampai ketemu hutan yang
agak lebat, belok ke arah kanan, menyusuri pinggiran jurang kita akan
sampai di pertigaan Ampel. Kemudian perjalanan diteruskan menyusuri
jalanan lurus, lalu ke arah kiri selama 1 jam kita akan sampai di Pos
Gopa.,dan kita teruskan menuju ke Batu Gubuk.
Dari Batu Gubuk diteruskan lagi menuju ke Sabana I. Dari Sabana I
jalan mulai landai dan kita akan sampai di Sabana II, sebuah padang
rumput yang letaknya dilereng Gunung Kukusan. Dari Sabana II kita
langsung bisa menuju ke puncak Kenteng Songo (3.142 m.dpl). Dari Puncak
kenteng Songo kita meneruskan perjalanan ke puncak Sarip (3.120 m.dpl).
Total perjalanan dari Selo sampai ke puncak Gunung Merbabu membutuhkan
waktu 7-8 jam dan turunnya 5 jam perjalanan.
Jalur Kopeng
Dari Jogjakarta kita menuju ke arah Magelang, kemudian di teruskan ke
arah Salatiga, turun di Kopeng (15 Km). Di Kopeng terdapat hotel maupun
losmen untuk menginap.
Dari Kopeng perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tekelan (1.595 m dpl)
selama 1 jam perjalanan, yang merupakan desa terakhir. Di desa ini
hendaknya para pendaki melengkapi perbekalan dan mengambil air untuk
pendakian.
Dari Tekelan kita menuju ke Pos Bayangan (Pending), melewat kebun
penduduk dan hutan pinus lalu diteruskan ke Pos Gumuk, perjalanan
membutuhkan waktu 2,5 jam. Dari pos I diteruskan menuju ke pos II
(Lempong Sampai) selama 0,5 jam. Setelah sampai di pos II jalan kita
teruskan menyusuri hutan heterogen selama 1 jam akan menemui pos III (
Watu gubuk ) dengan ketinggian 2.400 m m dpl.
Ditempat ini kita bisa menikmati pemandangan lebih leluasa karena
tidak terhalang pepohonan. Dari Pos III berjalan selama 1 jam lagi kita
akan sampai di Pos IV pada ketinggian 2.880 m dpl, dimana terdapat
pemancar TVRI. Dari Pos IV perjalanan kita lanjutkan ke Pos V yang
membutuhkan waktu selama 0,5 jam perjalanan. Setelah dari pos V kita
menuju ke puncak Sarip (3.120 m dpl) selama 0,5 jam per jalanan.
Puncak Sarip adalah puncak kedua setelah puncak Kenteng Songo.
Perjalanan dari kopeng sampai ke puncak Gunung Merbabu memakan waktu
sekitar 7 – 8 jam dan turunnya membutuhkan waktu sekitar 5 jam
perjalanan.Sebaiknya
sebelum mendaki ke Gunung Merbabu kita membawa peta topografi, karena
kita akan menemui beberapa puncak, sehingga kita bisa mencocokkan di
peta. Bila kita mendaki lewat jalur Selo akan menemui tempat wisata
bersejarah yaitu Gua Raja yang terletak 100 meter dari Selo tepatnya di
Dusun Jarakan. Tempat ini biasanya di pergunakan untuk kegiatan ritual
masyarakat setempat. Musim pendakian biasanya pada bulan Mei – Agustus
yang dapat mencapai 5.000 orang untuk setiap tahunnya.
Untuk melakukan pendakian dari jalur Selo kita harus melapor terlebih
dahulu ke POLSEK Selo yang terletak di jalan masuk kearah Gunung
Merbabu. Bila kita mengalami keadaan darurat kita bisa langsung
menghubungi ke kantor Polsek Selo dengan frekwensi 143.79 Mhz atau SAR
lokal dengan frekwensi 148.10 MHz yang bertempat di Boyolali.
Untuk jalur pendakian lewat Kopeng-Tekelan kita harus melapor ke
posko Gunung Merbabu yang beralamat di Tekelan No. 96, Kopeng, Salatiga.
Jalur utama pendakian ke Gunung Merbabu lewat Kopeng banyak terkikis
erosi dan biasanya para pendaki lewat jalur alternatif yang di mulai
dari pos bayangan, kita menuju arah ke kanan.
Gunung Merbabu merupakan sebuah gunung yang terletak di Jawa di negara Indonesia.Gunung Merbabu mempunyai ketinggian setinggi 3,145 meter daripada aras laut. Gunung Merbabu (juga disebut Damalung)
adalah gunung api yang bertipe Strato (lihat Gunung Berapi) yang
terletak secara geografis pada 7.5oLS,110.4oBT.
Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di
lereng sebelah Timur dan Kab. Boyolali di lereng sebelah Barat,
Propinsi Jawa Tengah
Gunung ini pernah meletus pada tahun 1560
dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun 1570 pernah meletus,
akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan penelitian lebih lanjut.
Puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 10.315 kaki (3.145 m).
Gunung Merbabu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit,
hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan
hutan Ericaceous atau hutan gunung.
[sunting] Pautan luar
Situs web berisi informasi yang akan sangat membantu pendaki gunung ini.
[sunting] Jenis hutan
Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750 meter.
Hutan Dipterokarp Bukit 300 – 750 meter
Hutan Dipterokarp Atas ketinggian 750 – 1,200 meter
Hutan Montane 1,200 – 1,500 meter
Hutan Ericaceous > 1,500 meter
Situs web berisi informasi yang akan sangat membantu pendaki gunung ini.
[sunting] Jenis hutan
Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750 meter.
Hutan Dipterokarp Bukit 300 – 750 meter
Hutan Dipterokarp Atas ketinggian 750 – 1,200 meter
Hutan Montane 1,200 – 1,500 meter
Hutan Ericaceous > 1,500 meter
Gunung Merbabu (3.142 m dpl), merupakan
gunung yang tergolong dalam gunung api tua yang terletak bersebelahan
dengan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api aktif. Gunung
Merbabu mempunyai banyak puncak-puncak bayangan (bukan puncak asli).
Karena banyaknya puncak ini seringkali para pendaki mengeluh dan jenuh
tapi justru hal inilah yang menjadikan gunung ini menantang untuk di
daki.
Puncak Gunung Merbabu terdiri atas dua
puncak yaitu Puncak Sarip yang terletak pada ketinggian 3.120 m dpl dan
Puncak Kenteng Songo dengan ketinggian 3.142 m dpl. Kedua puncak ini
mempunyai panorama alam yang berbeda.
Untuk menuju ke puncak Gunung Merbabu ada 2
(dua) jalur utama; lewat Selo/Boyolali dan lewat Tekelan/Kopeng. Kedua
jalur mempunyai medan perjalanan yang berbeda. Kalau kita lewat Selo
jaraknya lebih jauh tapi mempunyai panorama yang indah. Pohon – pohon
pinus di sepanjang jalan terasa menciptakan kenyamanan selama perjalanan
dan bisa memandang lereng Gunung Merapi lebih dekat.
Perjalanan lewat Tekelan/Kopeng jalurnya
lebih landai tetapi karena erosi oleh aliran air hujan menyebabkan rute
penjalanan menjadi dua yaitu jalur lama dan jalur baru.
Kawasan di sekitar lereng Gunung Merbabu
banyak di tanami oleh sayuran pada musim penghujan dan waktu musim
kemarau ditanami tembakau. Kualitas tembakau di sini terkenal baik dan
menjaditumpuan penghasilan utama penduduk Selo.
Hutan di lereng Gunung Merbabu banyak didominasi oleh pohon cemara dan akasia, dan dihuni oleh Kijang dan monyet.
REFRENSI:
0 comments:
Post a Comment